LAPORAN PRATIKUM KIMIA
Nama
: Bagas Lazuardi
NPM
: E1I015004
Prodi
: Ilmu Kelautan
Kelompok :
6 (Enam)
Hari/jam
: Kamis, Pukul 12.00 WIB
Tanggal
: 24 Maret 2016
Ko-Ass : 1. Andi Kardo Samosir E1G012034
2. Faisal Nasution E1G013041
Dosen
: 1. Devi Silsia, Dra., M.Si
Objek
Pratikum : Cara-Cara Menyatakan
Konsentrasi Larutan
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir
semua proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting untuk memahami
sifat-sifatnya. Larutan yaitu sesuatu yang penting bagi manusia Dan makhluk
hidup pada umumnya. Reaksi-reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua
campuran zat, bukannya antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang dikenal , baik
di dalam laboratorium atau di industri terjadi di dalam larutan.
Larutan
pada dasarnya yaitu fase yang homogen yang mengandung lebih dari satu komponen.
Komponen yang terdapat dalam jumlah besar disebut pelarut atau solvent. Sedangkan
komponen dalam jumlah sedikit disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi
dalam suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah
larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Antara
lain molaritas, molalitas, normalitas dan sebagainya (Harjadi,
1990:5).
Di
alam kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap
mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan . Obat-obatan bisanya merupakan
larutan air atau alkohol dari senyawa fisiologis aktif. Larutan biasanya terdiri
dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogen. Konsentrasi yaitu kuantitas relatif suatu zat tertentu di
dalam larutan.
Konsentrasi
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi
berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut yang
terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian
besar solute relatif terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya
tinggi atau pekat, sebaliknya bila mengandung sejumlah kecil solut, maka
konsentrasinya rendah atau encer (Didik. Setyono, 2010:3).
1.2
Tujuan Percobaan
1.
Menjelaskan
berbagai satuan konsentrasi larutan.
2.
Mampu membuat
larutan pada berbagai konsentrasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada
dua komponen yang penting dalam suatu larutan yaitu pelarut dan zat yang
dilarutkan dalam pelarut tersebut. Zat yang dilarutkan itu disebut zat terlarut
(solute). Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakai larutan dalam
air. Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang banyak
dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan
cairan dengan cairan, padatan atau gas sebagai zat yang terlarut. Larutan dapat
berupa padat dan gas, karena molekul-molekul gas berpisah jauh, molekul-molekul
dalam campuran gas berbaur secara acak, semua gas ada;ah larutan, contoh
terbaik larutan adalah udara (Karyadi, 1994:51)
Suatu
larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom, ataupun ion dari dua zat
atau lebih.Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat
berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tidak
dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop
optis sekalipun (Keenan, 1999:5).
Konsentrasi
larutan diperlukan untuk mengetahui komponen-komponen dari larutan, dimana pada
konsentrasi larutan ini menyatakan kualitas zat pelarut (larutan), sehingga
konsentrasi larutan harus menyatakan butir-butir standarisasi yang digunakan
untuk zat terlarut. Unsur pH, serta konsentrasi pada zat terlarut dan pelarut
sangatlah berpengaruh terhadap pembuatan larutan dan standarisasinya (Coles,
1996:12).
Titrasi adalah cara analisis untuk
menghitung jumlah suatu cairan yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan sejumlah
cairan lain. Dalam suatu titrasi satu cairan mengandung reaktan yang
ditempatkan pada biuret. Memakai skala titran yang ditambah dengan indikator
mo. Indikator menandai habisnya titras. Titrasi biasanya terjadi pada asam,
basa dan ditandai dengan adanya perubahan warna (Hadyana, 1990:7).
Campuran zat-zat yang homogeny disebut
larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian
volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu
pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, seadangkan
pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak (Achmad, 1996:1).
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
Alat
1. Pipet Ukur
2. Pipet Gondok
3. Neraca analitik
4. Botol semprot
5. Kaca arloji
6. Labu ukur
7. Bola hisap
8. Sikat tabung reaksi
9. Corong
Bahan
1.
H2SO4
2. NaCl
3. NaOH
4. Etanol
5. KlO3
6. HCl
7. Asam Oksalat
8. Urea
3.2 Cara Kerja
2.2.1
Membuat Larutan NaCl 1%
Ditimbang sebanyak 0,5
gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam
Labu Ukur 50 ml, sampai tanda batas.
2.2.2
Membuat Larutan Etanol 5%
Dipipet
sebanyak 2,5 ml etanol absolute dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam
Labu Ukur 50 ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas. Kocok sampai homogen.
2.2.3
Membuat Larutan 0,01 M KIO3 ( Mr. 214 gram/mol )
Ditimbang sebanyak
0,107 gram KIO3 dengan
neraca analitik, kemudian dimasukkan ke
dalam Labu Ukur 50 ml, dilarutkan dengan aquades (aquades ditambahkan sampai
tanda batas).
2.2.4
Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 ( Mr. 98 gram/mol )
Dipipet
sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan
pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml sampai
tanda batas.
v Labu
Ukur 50 ml diisi terlebih dahulu dengan aquades, kira-kira sampai volume 25 ml,
selanjutnya baru dipipetkan H2SO4 ke
dalam labu ukur, selanjutnya ditambah lagi dengan aquades sampai tanda batas.
Cara seperti ini berlaku untuk pembuatan larutan asam kuat dan basa kuat yang
lain.
2.2.5
Membuat Larutan 0,1 N HCl ( Mr. 36,5 gram/mol )
Dipipet sebanyak 0,415
ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml, sampai
tanda batas.
2.2.6
Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat ( Mr. H2C2O4.
2H2O.
126 gram/mol)
Ditimbang 0,3151 gram
asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades dalam
labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
2.2.7
Membuat Larutan 1 N NaOH ( Mr, 40 gram/mol )
Ditimbang 0,2 gram
NaOH, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda
batas.
2.2.8
Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) dalam Urea ( Mr.urea 60 gram/mol )
Ditimbang 0,1086 gram
urea, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda
batas.
BAB
IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
1.
Membuat
Larutan NaCl 1 %
Ditimbang sebanyak 0.5 gram NaCl
dengan neraca analitik, kemudian dilarutkandengan aquades di dalam labu ukur 50
ml, sampai tanda batas.
2.
Membuat Larutan Etanol 5 %
Dipipet sebanyak 2.5 ml etanol
absolute (=100%) dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50
ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas.
3.
Membuat Larutan 0,01 M KIO3
(Mr= 214 gram/mol)
Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan
neraca analitik, kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml, dilarutkan dengan
aquades sampai tanda batas.
4.
Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr= 98 gram/mol)
Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4
dengan pipet ukur, kemudian diencerkan denganaquades dalam labu ukur 50 ml
sampai tanda batas
5.
Membuat Larutan 0.1 N HCL (Mr= 36.5 gram mol)
Dipipet sebanyak 0,415 ml HCL 37 %
dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai
tanda batas
6.
Membuat Larutan 0,1 N asam Oksalat (Mr H2C2O4.
2H2O
= 126 gram/ mol)
Ditimbang sebanyak 0,3151 gram
oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkandengan aquades di dalam labu
ukur 50 ml sampai tanda batas
7.
Membuat Larutan 1 N NaOH (Mr= 40 gram/mol)
Ditimbang sebanyak 0,2 gram NaOH,
kemudian diencerkan dengan aquades di dalamlabu ukur 50 ml sampai tanda batas
8.
Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen (N2)
(Mr Urea= 60 gram/mol)
Ditimbang 0,1086 gram urea,
kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
1.
Membuat Larutan NaCl 1%
Diketahui
: w = 0,5 gram
v = 50 ml
%
w/v = gram zat terlarut x 100%
ml larutan
= 0,5x 100%
50 ml
= 1%
Jadi, konsentrasi yang didapat untuk
50 gram NaCl adalah 1 %
2. Membuat Larutan Etanol 5%
% v/v =_ml zat terlarut _ x 100%
Ml
larutan
= 2,5 x 100%
50 ml
= 5%
Jadi, konsentrasi
yang didapat untuk 2,5ml etanol adalah 5 %
3. Membuat larutan 0,01 M KIO3 Mr 214 gr/mol
Diketahui : m = 0,107 gr
v = 50ml = 0,05 L
M
= ____gram zat terlarut ___
Mr zat terlarut x liter larutan
= _0,107 gram _
214 gram/mol
x 0,05 L
= 0,107
10,7
= 0,01 mol/L
4. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4
Mr 98/mol
Diketahui : m = 0,1
Mr H2SO4 =
98/mol L zat terlarut = 50 ml =
0,05 L
M = gr zat terlarut
Mr zat terlarut
0,1
= gr zat terlarut
98 x 0,05
gr = 0,49
Jadi, banyaknya H2SO4
yang diperlukan untuk 0,1 M larutan adalah sebanyak 0,49 gram.
5. Membuat Larutan 0,1 N HCl Mr
36,5 gram.mol
Diketahui : v zat terlarut = 0,415
ml
HCl 37%, Mr 36,5 gr/mol
L larutan = 50 ml
N = mol ekivalen terlarut (EK)
liter larutan
EK = gram zat terlarut / BE
BE = Mr/n = 36,5/1 = 36,5
EK = 0,15355 / 36,5 = 0,0042
N = EK / L larutan = 0,0042/0,05 =
0,08 N
6. Membuat Larutan 0,1 N Asam
Oksalat Mr. H2C2O 2H2O 126 gram/mol
Diketahui : m zat terlarut = 0,3151
gr
Mr 126 gr/mol
L larutan = 50 ml
N = mol ekivalen zat terlarut (EK)
liter larutan
EK = gram zat terlarut / BE
BE = Mr/n = 126/2 = 63
N = gr zat terlarut / BE x 1/ liter larutan
= 0,3151
/ 63 x 1/0,05 = 0,1 N
7. Membuat Larutan 1 N NaOH
Mr. 40 gram/mol
Diketahui : massa zat terlarut = 0,2
Mr NaOH 40 gr/mol
L larutan = 50 ml
BE =
Mr / n = 40 / 1 = 4
N = 0,2/40 x 1/0,05 = 1 N
N = 0,05 / 0,05 = 1
8. Membuat Larutan 1000 ppm N2
Mr. Urea 60 gram/mol
Diketahui : massa zat terlarut =
0,1086gr = 108,6 mg
Mr urea = 60 gr/mol
L larutan = 50 ml
ppm = mg zat terlarut = 108,6
L larutan 0,05
ppm = 2172
4.2 Pembahasan
Larutan adalah campuran homogen
antara dua zat atau lebih, yang memiliki komposisi merata atau serba sama di
seluruh bagian volumenya. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya
dapat berubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tidak
dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkanm dengan mikroskop
optis sekalipun. Larutan terbentuk karena komponen-komponen larutan terdispersi
menjadi atom atau molekul ion sehingga dapat bercampur baur. Larutan terdiri
atas dua komponen, yaitu pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Pelarut merupakan komponen yang lebih banyak, atau komponen yang menentukan
keadaan larutan, sedangkan zat terlarut adalah komponen dengan jumlah yang
lebih sedikit.
Langkah-langkah dalam percobaan ini
yaitu, pertama membuat larutan NaCl 1%. Kami menimbang sebanyak 0,5 gram NaCl
dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur
50 ukur ml, sampai tanda batas. Kemudian kami kocok-kocok supaya homogen.
Kemudian membuat larutan etanol 5%, kami mengambil 2,5 mL etanol absolute
menggunakan pipet ukur, kemudian dimasukkan keedalam labu ukur kapasitas 50 mL.
Dan menambahakan aquades sampai tanda batas dan mengocok supaya homogen. Lalu
membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr. 214 gram/mol). Kami menimbang
sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan menggunakan neraca analitik,
kemudian dimasukksn ke dalam labu ukur berkapasitas 50 mL, dan menambah aquades
kedalam labu ukur hingga tanda batas supaya larut sambil mengocok-ngocok supaya
homogen. Selanjutnya membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98
gram/mol). Kami mengambil sebanyak 0,5 mL H2SO4 dengan
pipet ukur, lalu kami masukkam kedalam labu ukur yang telah berisi aquades
hingga tanda batas dan mengocoknya.
Percobaan membuat larutan 0,1 N HCL
(Mr. 36,5 gram.mol). kami mengambil sebanyak 0,415 mL HCl 37% dengan
menggunakan pipet ukur, lalu kami encerkan dengan memasukksn ke dalam labu ukur
berkapasitas 50 mL, yang telah berisi aquades, dan kami tambahkan lagi aquades
hingga tanda batas. Kemudian membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr. H2C2O4.
2 H2O. 126 gram/mol). Kami menimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan
menggunakn neraca analitik, lalu kami masukkan kedalam labu ukur berkapasitas
50 mL yang telah berisi aquades, dan menambahkan aquades lagi hingga tanda
batas. Selanjutnya membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol). Kami menimbang
0,2 gram NaOH, lalu memasukkan ke dalam labu ukur berkapasitas 50 mL yang telah
berisi aquades supaya encer. Dan terakhir membuat larutan 1000 ppm
Nitrogen (N2) (Mr. Urea 60 gram/mol). Mula-mula kami menimbang
0,1086 gram urea, lalu mengencencerkannya dengan cara memasukkan ke dalam labu
ukur 50 mL, dan menambahkan aquades lalu dikocok-kocok.
Setelah semua percobaan tersebut
kami selesaikan, lalu kami menghitung konsentrasinya dengan rumus yang
tercantum dalam buku penuntun untuk membuktikan lagi kebenaran konsentrasi,
seperti yang telah tercantum dalam perhitungan.
Dari hasil perhitungan yang
didapati, kami tidak dapat membandingkan dengan literatur lainnya, karena
ketidaktersediaannya literatur yang membahas lengkap mengenai pembuatan larutan
tersebut satu per satu. Akan tetapi di sini kami mendapati hasil yang tidak
jauh berbeda dari Buku Penuntun Praktikum sendiri. Hanya, apabila terdapat
kekeliruan, semata-mata kesalahan pada saat perhitungan itu sendiri yang
dilakukan praktikan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1.
Konsentrasi larutan adalah
jumlah zat terlarut di dalam sejumlah larutan tertentu. Berbagai macam satuan
konsentrasi larutan dapat digunakan untuk menjelaskan secara kuantitatif jumlah
relatif dari zat terlarut dan pelarut. Berbagai satuan konsentrasi larutan antara
lain : Persen Berat (% w/w); Persen Volume (% v/v); Persen Berat per Volume (%
w/v); Part Permillion (ppm) & Part Perbillion (ppb); Fraksi Mol (Fx);
Molaritas (M); Molalitas (m); dan Normalitas (N).
2. Pembuatan larutan dari bahan zat padat dan bahan zat cair dengan berbagai konsentrasi dapat
dilakukan dengan perlakuan secara langsung dengan pelarutnya yang sesuai. Konsentrasi dari larutan dapat
dinyatakan dengan bermacam-macam cara, yaitu massa zat terlarut dalam sejumlah
massa pelarut atau larutan dan massa zat terlarut dalam sejumlah volume
larutan.
5.2
Saran
Diharapkan kepada praktikan dalam
menyatakan konsentrasi larutan kita harus benar-benar mamperhatikan jumlah dan
ukuran zat terlarut dan pelarut yang akan dipakai untuk membuat larutan
tersebut. Bacalah buku penuntun dengan cermat agar dapat menghasilkan larutan
yang diinginkan. Apabila membuat larutan lebih dari satu, jangan gunakan wadah
yang sama secara bergantian apabila belum dibersihkan karena dapat mempengaruhi
hasil larutan, atau bersihkan dulu wadah tersebut apabila ingin digunakan untuk
membuat larutan yang lain.
JAWABAN
PERTANYAAN
1.
80 gram H2SO4 dilarutkan
dengan 120 gram air.
Dik : Mr. H2SO4 98 gram /
mol Mr.
air ( H2O ) 18 gram / mol
BJ H2SO4 1,303 gram
/
ml BJ
Air 1 gram / ml
Konsentrasi H2SO4 100
%
Pertanyaan
:
a)
Persen Berat = masa zat terlarut
x 100% = 80 / 120 x 100%
massa pelarut = 8000 /
120 = 66,69 %
b)
Molalitas ( m ) = mol zat terlarut
= 98 gram / mol
kg
pelarut 0,12 kg
=
816,67 mol / 1000 gram
c)
Molaritas ( M ) = mol zat terlarut
Liter
larutan
V terlarut = 80 gram / 1,303 gram / ml = 61,39 ml
V pelarut = 120 gram / 1 gram / ml = 120 ml
V larutan = 181,39 ml = 0,18139 l
M = _98 mol_ = 540,27 mol / l
0,18139
l
d) Fraksi Mol zat terlarut
Mol
terlarut = 0,816
Mol
pelarut = 6,67
٭ X = jumlah mol terlarut = 0,816 = 0,109
jumlah mol larutan 7,48
٭X = jumlah mol pelarut = 6,67 = 0,89
jumlah mol larutan 7,48
2. Lengkapi tabel
dibawah ini !!
Zat
Terlarut
|
Gram
Zat
Terlarut
|
Mol
Zat
Terlarut
|
Volume
Larutan
|
Molaritas
|
NaNO3
|
25
|
A.
0,29
|
B.
0,241 L
|
1,2
|
NaNO3
|
C.
31,28 gram
|
D.
0, 368
|
16
liter
|
0,023
|
KBr
|
91
|
E.
0,76 mol
|
450
ml
|
F.
1,699 mol / l
|
KBr
|
G.
49,98 gram
|
0,42
|
H.
= 0, 233 l L
|
1,8
|
Jawaban
:
A.
Mol zat terlarut
= massa / Mr = 25 / 85 = 0,29
B. M = mol zat terlarut
Liter
larutan
1,2
= __0,29___
liter larutan
Liter larutan = 0,29 / 1,2 = 0,241 L = 241, 167 ml
C. Mol =
massa zat terlarut
Mr
0,368 = massa terlarut / 85
massa terlarut = 31,28 gram
D. M = mol zat terlarut
Liter larutan
0,023 = mol / 16
mol = 0,368
E. Mol zat terlarut = gram zat terlarut
/ Mr
= 91
/ 119 = 0,76 mol
F. M = Mol zat terlarut
Liter larutan
= 0, 76 mol / 0,45 l = 1,699 mol / l
G. Mol zat terlarut = gram zat terlarut
Mr
0,42
= gram terlarut /119
gram terlarut = 49,98 gram
H. M = mol zat terlarut
Liter larutan
1,8 = 0,42 / liter larutan
liter larutan
= 0,42 / 1,8 = 0, 2333
DAFTAR
PUSTAKA
Achmad.1996.Kimia Umum.Jakarta:Bumi Aksara
Coles.1996.Kimia Untuk Universitas.Jakarta:Rineka
Cipta
Hadyana.1990.Kimia Organik 1.Jakarta.Erlangga
Harjadi,
W.1990.Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta:PT
Gramedia
Karyadi.1994.Kimia 2.Jakarta:DEPDIKBUD
Keenan.1999.Kimia untuk
Universitas.Jakarta:Erlangga
Setyono, Didik.2010.Kimia Analisis Kuantitatif.Jakarta:Graha Ilmu
0 komentar:
Posting Komentar