Nama
: Bagas Lazuardi
NPM
: E1I015004
Prodi
: Ilmu Kelautan
Kelompok :
6 (Enam)
Hari/jam
: Kamis, pukul 12.00 WIB
Tanggal
: 24 Maret 2016
Ko-Ass
: 1. Andi Kardo Samosir E1G012034
2. Faisal Nasution E1G013041
Dosen
: 1. Devi Silsia, Dra., M.Si
Objek
Pratikum : pH ASAM – BASA DAN GARAM
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Asam basa
sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin
acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang
berarti abu.Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari.
Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat asam,sedangkan pembersih
yang kita gunakan (sabun, deterjen, dll) adalah basa.enzim-enzim dan protein
dalam tubuh kita juga merupakan asam (Charles,1984:2)
Selain itu,
asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah
akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air
juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang
dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk.
Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam
berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan
dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari
berupa padatan dan sabun, namun pada akhirnya tetap butuh diencerkan juga
(direaksikan atau dicampur dengan air) agar lebih mudah diserap atau digunakan.
Berdasarkan
pengertian asam basa menurut ARRHENIUS, suatu senyawa bersifat asam dalam air
karena adanya ion H+. adapun suatu senyawa bersifat basa dalam air karena
adanya ion OH- (Ralph.Petrucci,1987:5)
Untuk mengetahui apakah suatu
senyawa mengandung ion H+ atau ion H- dapat diuji dengan kertas lakmus. Ada dua
jenis kertas lakmus, yakni lakmus merah dan lakmus biru. Adanya ion H+ dalam
larutan dapat memerahkan kertas lakmus (lakmus biru berubah menjadi merah dan
lakmus merah tetap berwarna merah). Adapun adanya ion OH- dalam larutan yaitu
dapat membirukan kertas lakmus (lakmus merah berubah warna menjadi biru dan
lakmus biru tetap berwarna biru).
1.2
Tujuan Percobaan
1. Menentukan
nilai pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
2. Menghitung
konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Asam secara paling
sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami
disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai ion positif. Sedangkan basa
secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam
air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion OH- sebagai ion negatif
(Hardjono, 2005:4).
Asam merupakan zat yang
memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak
permukaan logam juga lantai marmer atau sering disebut dengan korosif. Asam
juga dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator
sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam
dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.(Kenaan.dkk, 1984:12).
Basa merupakan istilah
kimia yang digunakan untuk semua zat yangdapat menetralkan asam. Selain karena
kemampuan basa yang dapat menetralkan asam, basa pun memiliki kemampuan untuk
melarutkan minyak dan debu, sehingga basa digunakan untuk berbagai
keperluan.Sebagai indicator sederhana senyawa basa dapat dipergunakan kertas
lakmus, dimana basa dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru (Windarti, 2008:7).
Konsep
asam basa menurut Brosted Lowry mempunyai keterbatasan, terutama di dalam
menjelaskan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa tanpa proton (H+). Misalnya,
reaksi antara senyawa NH3 dan BF3 dan beberapa reaksi yang melibatkan senyawa
kompleks. Pada tahun 1932 ahli kimia G.N. Lewis mengajukan konsep baru mengenai
asam basa, sehingga dikenal adanya basa Lewis dan asam Lewis. Menurut konsep
trsebut yang dimaksud dengan basa Lewis adalah suatu senyawa yang dapt
memberikan pasangan electron kepada senyawa lain atau donor pasangan electron,
sedangkan asam Lewis adalah senyawa yang mampu menerima pasangan electron atau
akseptor elektron (Sudarmo, 2006:4).
Zat-zat
anorganik dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan penting : asam, basa dan
garam. Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat, yang bila
dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen
sebagai satu-satunya ion positif. Sebenarnya ion hidrogen (proton) tak ada
dalam larutan air. Setiap proton bergabung dengan satu molekul air dengan cara
berkoordinasi dengan sepasang elektron bebas yang terdapat pada oksigen dari
air, dan terbentuk ion-ion hidronium. Basa, secara paling sederhana dapat
didefinisikan sebagai zat, yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi
dengan pembentukan ion-ion hidroksil sebagai satu-satunya ion negatif.
Hidroksida-hidroksida logam yang larut, seperti natrium hidroksida atau kalium
hidroksida hampir sempurna berdisosiasi dalam larutan air yang encer (Syukri,
1999:4).
Kesetimbangan
asam basa merupakan suatu topik yang sangat penting dalam kimia dan
bidang-bidang lain yang mempergunakan kimia, seperti biologi, kedokteran dan
pertanian. Titrasi yang menyangkut asam dan basa sering disebut
asidimetri-alkalimetri. Sedangkan untuk titrasi atau pengukuran lain-lain
sering juga dipakai akhiran –ometri menggantikan –imetri. Kata metri berasal
dari bahasa Yunani yang berarti ilmu atau proses atau seni mengukur. Pengertian
asidimetri dan alkalimetri secara umum ialah titrasi yang menyangkut asam dan
basa (Khopkar, 2003:11).
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
·
pH indikator universal
·
HCL
·
H2SO4
·
HCH3COO
·
NaOH
·
NH4OH
·
NaCH3COO
·
Asam
borak
·
NH4Cl
·
Na2SO3
·
NaCl
·
Tabung
reaksi
·
Erlenmeyer
volume 50/100 mL
·
Pipet
ukur 10 ml
·
Pipet
ukur 5 ml
·
Kaca
arloji
·
Corong
kaca
·
Rak
tabung reaksi
·
Pipet
biasa
3.2 Cara Kerja
1. Membersihkan 10 buah tabung reaksi
dengan detergen dan keringkan.
2. Meletakkan di rak tabung reaksi dengan
mulut tabung ke atas.
3. Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang
telah disediakan ke dalam masing-masing tabung reaksi.
4. Menentukan pH dengan menggunakan kertas
pH indikator universal.
5. Menghitung konsentrasi masing-masing
larutan HCL, H2SO4, Na CH3 COO, CH3COOH, NaOH, H3BO3,
NH4Cl, Na2SO3.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
No
|
Nama larutan
|
pH
|
Golongan
|
Konsentrasi (molaritas)
|
1.
|
HCL
|
1
|
Asam kuat
|
0,1 M
|
2.
|
H2SO4
|
2
|
Asam kuat
|
0,01 M
|
3.
|
CH3COOH
|
2
|
Asam lemah
|
0,01 M
|
4.
|
NaOH
|
12
|
Basa
kuat
|
0,01 M
|
5.
|
Na CH3 COO
|
10
|
Garam, Basa kuat + asam lemah
|
0,0001 M
|
6.
|
NH4Cl
|
5
|
Garam, Asam kuat + basa lemah
|
0,00001 M
|
7.
|
H3BO3
|
5
|
Asam
lemah
|
0,00001 M
|
8.
|
Na2SO3
|
8
|
Garam, Asam kuat + basa kuat
|
0,1
M
|
Penyelesaian :
1. Dik :
Ph larutan HCL = 1
Dit
: Konsentrasi larutan HCL … ?
Ph = - log [H+]
1 = - log [H+]
H = 1 x 10-1
M = 0,1 M
2. Dik :
pH larutan H2SO4 = 2
Dit
: Konsentrasi larutan H2SO4 … ?
pH = - log [H+]
2 = - log [H+]
H = 1 x 10-2 M = 0,01
3.
Dik : pH larutan CH3COOH = 2
Dit
: Konsentrasi larutan CH3COOH … ?
pH =
- log [H+]
2 = - log [H+]
H = 1 x 10-2 M = 0,01 M
4. Dik :
pH NaOH = 12
Dit :
Konsentrasi larutan NaOH … ?
pH
= 14 – pOH = 14 – 12 = 2
[OH-] = 2 – log 1
= - log 10-2
= 1 x 10-2 = 0,01 M
5. Dik : pH NaCH3COO = 10
Dit
: Konsentrasi larutan NaCH3COO … ?
pOH
= 14 – 10 = 4
[OH]
= 4 – log 1
= - log 10-4
= 1 x 10-4 = 0,00001 M
6. Dik : pH NH4Cl = 5
Dit : Konsentrasi larutan NH4Cl
… ?
pH
= - log [H+]
5 = - log [H+]
H+ = 1 x 10-5 M =
0,00001 M
7. Dik : pH H3BO3
= 5
Dit
: Konsentrasi larutan H3BO3 … ?
[H+]
= 5 – log 1
= - log 105
= 1 x 10-5 M = 0,00001 M
8. Dik : pH Na2SO3 = 8
Dit
: Konsentrasi larutan Na2SO3 … ?
pH
= - log [H+]
8 = - log [H+]
H+ = 1 x 10-8 M =
0,1 M
4.2
Pembahasan
Kekuatan
asam ditentukan oleh kemampuan asam tersebut untuk menghasilkan ion hidrogen (H+)
dan derajat ionisasi atau konstanta asam, dan kekuatan suatu basa (Hidroksida / OH-) ditentukan oleh
kemampuan basa untuk menghasilkan ion hidroksida (OH-) atau derajat
ionisasi atau konstanta basa, faktor yang menentukan kekuatan relatif asam basa
adalah : kepolaran, ukuran atom, muatan dan bilangan oksidasi.
Biasa nya untuk menentukan apakah
senyawa itu bersifat asam atau basa digunakan alat sebagai berikut :
1.
Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada
larutan asam, basa, dan netral.
2.
Indikator Universal
Cara menggunakan indikattor Universal adalah dengan
mencocokan kertas indikator yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna
yang setara pada kemasan kertas indikator.
3.
Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan
dapat dilakukan dengan indikator alami, contoh : kembang sepatu, kol merah, dan
kulit manggis. Bila larutan di campur dengan sari bunga sepatu, maka larutan
berubah warna menjadi hijau (basa), atau tetap Merah (netral), Atau juga Merah
menyala (asam).
Contoh dari asam dan basa adalah sebgai
berikut :
· Asam kuat
Asam yang
terionisasi sempurna sehingga bersifat sebagai elektrolit kuat.
Ka > 10-2,
contoh : HCL, H2SO4, H2SO3, HNO3,
dll
· Asam Lemah
Asam yang
terionisasi sebagian, sehingga bersifat sebagai elektrolit lemah
Ka < 10-2,
contoh : HCN, HClO, HF, HNO2, dll
· Basa Kuat
Basa yang
terionisasi sempurna, sehingga bersifat sebagai elektrolit kuat
Kb > 10-2
, contoh : NaOH, Ca (OH)2 ,dll
· Basa Lemah
Basa yang
terionisasi sebagian, sehingga bersifat sebagai elektrolit lemah
Kb > 10-2
, contoh : NH4OH , N2H5OH
, dll
Ø
Rumus pH
pH asam kuat = - log (Asam kuat) = - log (H+)
pOH basa kuat = - log (Basa kuat) = - log (OH-)
pH = 14 – pOH
pH asam lemah :
(H+) =
pH = - log (H+)
pH basa lemah :
(H+) =
pOH = - log (OH-)
Asam lemah dan basa lemah adalah asam yang terionisasi sebagian di dalam air, harga konstanta asam (Ka) dan konstanta basa (Kb) kecil dari 10-2
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa terdapat 14 nomor pada tabel pH asam basa, dengan
rincian ;
No 1 – 4 = Asam
kuat
No 7 – 10 = Basa lemah
No 5 – 6 = Asam
lemah
No 11 – 13 = Basa kuat
Dan
pH yang didapat pada setiap larutan adalah sebagai berikut :
No
|
Nama larutan
|
pH
|
1.
|
HCL
|
1
|
2.
|
H2SO4
|
2
|
3.
|
CH3COOH
|
2
|
4.
|
NaOH
|
12
|
5.
|
Na CH3 COO
|
10
|
6.
|
NH4Cl
|
5
|
7.
|
H3BO3
|
5
|
8.
|
Na2SO3
|
8
|
2.
Kita dapat menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH masing-masing
larutan, dengan rumus antara lain ;
·
pH
asam kuat = - log (asam kuat) = - log (H+)
·
pH
basa kuat = - log (basa kuat) = - log (OH-)
5.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan agar lebih jeli dalam menentukan
pH larutan pada table pH asam basa, karena apabila salah sedikit saja akan
berpengaruh pada perhitungan konsentrasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Charles W.1984.Kimia Untuk Universitas edisi keenam Jilid.1.Jakarta:Erlangga
Hardjono, S.2005.Kimia Dasar.Yogyakarta:UGM Pers
Kenaan, dkk.1984.Kimia untuk Universitas.Jakarta:Erlangga
Khopkar, S.M.2003.Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta:UI Pers
Petrucci,Ralph.1987.Kimia Dasar edisi empat jilid II Jakarta:Erlangga
Sudarmo.2005.Kimia Dasar.Yogjakarta:Gadjah Mada University Pers
Syukri.1999.Kimia Dasar Jilid 3.Bandung:ITB Pers
Windarti.2008.Kimia Analisa Kuantitatif.Yogyakarta:Departemen Perindustrian
0 komentar:
Posting Komentar