Minggu, 09 April 2017

Laporan Praktikum Kimia 3 pH Asam - Basa dan Garam

4/09/2017 09:30:00 PM Posted by Bagas Lazuardi No comments

LAPORAN PRATIKUM KIMIA


Nama                  : Bagas Lazuardi
NPM                  : E1I015004
Prodi                  : Ilmu Kelautan
Kelompok          : 6 (Enam)
Hari/jam             : Kamis, pukul 12.00 WIB
Tanggal              : 24 Maret 2016
Ko-Ass               : 1. Andi Kardo Samosir  E1G012034
                                                     2. Faisal Nasution         E1G013041
Dosen                 : 1. Devi Silsia, Dra., M.Si
Objek Pratikum : pH ASAM – BASA DAN GARAM

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Asam basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu.Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat asam,sedangkan pembersih yang kita gunakan (sabun, deterjen, dll) adalah basa.enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita juga merupakan asam (Charles,1984:2)
            Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk. Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan dan sabun, namun pada akhirnya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air) agar lebih mudah diserap atau digunakan.
            Berdasarkan pengertian asam basa menurut ARRHENIUS, suatu senyawa bersifat asam dalam air karena adanya ion H+. adapun suatu senyawa bersifat basa dalam air karena adanya ion OH- (Ralph.Petrucci,1987:5)
Untuk mengetahui apakah suatu senyawa mengandung ion H+ atau ion H- dapat diuji dengan kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yakni lakmus merah dan lakmus biru. Adanya ion H+ dalam larutan dapat memerahkan kertas lakmus (lakmus biru berubah menjadi merah dan lakmus merah tetap berwarna merah). Adapun adanya ion OH- dalam larutan yaitu dapat membirukan kertas lakmus (lakmus merah berubah warna menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru).
1.2 Tujuan Percobaan
1.      Menentukan nilai pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
2.      Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai ion positif. Sedangkan basa secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion OH- sebagai ion negatif (Hardjono, 2005:4).
Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau sering disebut dengan korosif. Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.(Kenaan.dkk, 1984:12).
Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yangdapat menetralkan asam. Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam, basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu, sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan.Sebagai indicator sederhana senyawa basa dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana basa dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru (Windarti, 2008:7).
Konsep asam basa menurut Brosted Lowry mempunyai keterbatasan, terutama di dalam menjelaskan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa tanpa proton (H+). Misalnya, reaksi antara senyawa NH3 dan BF3 dan beberapa reaksi yang melibatkan senyawa kompleks. Pada tahun 1932 ahli kimia G.N. Lewis mengajukan konsep baru mengenai asam basa, sehingga dikenal adanya basa Lewis dan asam Lewis. Menurut konsep trsebut yang dimaksud dengan basa Lewis adalah suatu senyawa yang dapt memberikan pasangan electron kepada senyawa lain atau donor pasangan electron, sedangkan asam Lewis adalah senyawa yang mampu menerima pasangan electron atau akseptor elektron (Sudarmo, 2006:4).
            Zat-zat anorganik dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan penting : asam, basa dan garam. Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat, yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai satu-satunya ion positif. Sebenarnya ion hidrogen (proton) tak ada dalam larutan air. Setiap proton bergabung dengan satu molekul air dengan cara berkoordinasi dengan sepasang elektron bebas yang terdapat pada oksigen dari air, dan terbentuk ion-ion hidronium. Basa, secara paling sederhana dapat didefinisikan sebagai zat, yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion-ion hidroksil sebagai satu-satunya ion negatif. Hidroksida-hidroksida logam yang larut, seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida hampir sempurna berdisosiasi dalam larutan air yang encer (Syukri, 1999:4).
            Kesetimbangan asam basa merupakan suatu topik yang sangat penting dalam kimia dan bidang-bidang lain yang mempergunakan kimia, seperti biologi, kedokteran dan pertanian. Titrasi yang menyangkut asam dan basa sering disebut asidimetri-alkalimetri. Sedangkan untuk titrasi atau pengukuran lain-lain sering juga dipakai akhiran –ometri menggantikan –imetri. Kata metri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu atau proses atau seni mengukur. Pengertian asidimetri dan alkalimetri secara umum ialah titrasi yang menyangkut asam dan basa (Khopkar, 2003:11).

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
·         pH indikator universal
·         HCL
·         H2SO
·         HCH3COO   
·         NaOH
·         NH4OH  
·         NaCH3COO
·         Asam borak
·         NH4Cl
·         Na2SO3
·         NaCl
·         Tabung reaksi
·         Erlenmeyer volume 50/100 mL
·         Pipet ukur 10 ml
·         Pipet ukur 5 ml
·         Kaca arloji
·         Corong kaca
·         Rak tabung reaksi
·         Pipet biasa                             
3.2 Cara Kerja
1.      Membersihkan 10 buah tabung reaksi dengan detergen dan keringkan.
2.      Meletakkan di rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas.
3.      Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang telah disediakan ke dalam masing-masing tabung reaksi.
4.      Menentukan pH dengan menggunakan kertas pH indikator universal.
5.      Menghitung konsentrasi masing-masing larutan HCL, H2SO4, Na CH3 COO, CH3COOH, NaOH, H3BO3, NH4Cl, Na2SO3.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No
Nama larutan
pH
Golongan
Konsentrasi (molaritas)
1.
HCL
1
Asam kuat
0,1 M
2.
H2SO4
2
Asam kuat
0,01 M
3.
CH3COOH
2
Asam lemah
0,01 M
4.
NaOH
12
Basa kuat
0,01 M
5.
Na CH3 COO
10
Garam, Basa kuat + asam lemah
0,0001 M
6.
NH4Cl
5
Garam, Asam kuat + basa lemah
0,00001 M
7.
H3BO3
5
Asam lemah
0,00001 M
8.
Na2SO3
8
Garam, Asam kuat + basa kuat
0,1 M
Penyelesaian :

1.      Dik      : Ph larutan HCL = 1
Dit       : Konsentrasi larutan HCL … ?
            Ph = - log [H+]
1 = - log [H+]
            H = 1 x 10-1 M = 0,1 M

2.      Dik      : pH larutan H2SO4 = 2
Dit       : Konsentrasi larutan H2SO4 … ?
            pH = - log [H+]
             2  = - log [H+]
            H  = 1 x 10-2 M = 0,01

3.   Dik      : pH larutan CH3COOH = 2
Dit       : Konsentrasi larutan CH3COOH … ?
      pH = - log [H+]
        2 = - log [H+]
       H = 1 x 10-2 M = 0,01 M

4.   Dik            : pH NaOH = 12        
Dit             : Konsentrasi larutan NaOH … ?
      pH = 14 – pOH = 14 – 12 = 2
  [OH-] = 2 – log 1
            = - log 10-2
      = 1 x 10-2 = 0,01 M

5.      Dik : pH NaCH3COO = 10
Dit : Konsentrasi larutan NaCH3COO … ?
pOH = 14 – 10 = 4
[OH] = 4 – log 1
         = - log 10-4
             = 1 x  10-4 = 0,00001 M

6.      Dik : pH NH4Cl = 5
Dit : Konsentrasi larutan NH4Cl … ?
      pH = - log [H+]
         5 = - log [H+]
       H+ = 1 x 10-5 M = 0,00001 M

7.      Dik : pH H3BO3 = 5
Dit : Konsentrasi larutan H3BO3 … ?
      [H+] = 5 – log 1
              = - log 105
              = 1 x 10-5 M = 0,00001 M

8.      Dik : pH Na2SO3 = 8
Dit : Konsentrasi larutan Na2SO3 … ?
      pH = - log [H+]
         8 = - log [H+]
       H+ = 1 x 10-8 M = 0,1 M

4.2 Pembahasan
Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan asam tersebut untuk menghasilkan ion hidrogen (H+) dan derajat ionisasi atau konstanta asam, dan kekuatan suatu basa  (Hidroksida / OH-) ditentukan oleh kemampuan basa untuk menghasilkan ion hidroksida (OH-) atau derajat ionisasi atau konstanta basa, faktor yang menentukan kekuatan relatif asam basa adalah : kepolaran, ukuran atom, muatan dan bilangan oksidasi.
Biasa nya untuk menentukan apakah senyawa itu bersifat asam atau basa digunakan alat sebagai berikut :
1.            Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan asam, basa, dan netral.
2.            Indikator Universal
Cara menggunakan indikattor Universal adalah dengan mencocokan kertas indikator yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna yang setara pada kemasan kertas indikator.
3.            Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan indikator alami, contoh : kembang sepatu, kol merah, dan kulit manggis. Bila larutan di campur dengan sari bunga sepatu, maka larutan berubah warna menjadi hijau (basa), atau tetap Merah (netral), Atau juga Merah menyala (asam).

Contoh dari asam dan basa adalah sebgai berikut :
·                   Asam kuat
Asam yang terionisasi sempurna sehingga bersifat sebagai elektrolit kuat.
Ka > 10-2, contoh : HCL, H2SO4, H2SO3, HNO3, dll
·                   Asam Lemah
Asam yang terionisasi sebagian, sehingga bersifat sebagai elektrolit lemah
Ka < 10-2, contoh : HCN, HClO, HF, HNO2, dll
·                  Basa Kuat
Basa yang terionisasi sempurna, sehingga bersifat sebagai elektrolit kuat
Kb > 10-2 , contoh : NaOH, Ca (OH)2 ,dll
·                   Basa Lemah
Basa yang terionisasi sebagian, sehingga bersifat sebagai elektrolit lemah
Kb > 10-2 , contoh : NH4OH  , N2H5OH , dll

Ø  Rumus pH

pH asam kuat              = - log (Asam kuat) = - log (H+)

pOH basa kuat                        = - log (Basa kuat)  = - log (OH-)

pH = 14 – pOH

pH asam lemah :

            (H+) =

            pH   = - log (H+)

pH basa lemah :

            (H+)  =

            pOH = - log (OH-)

Asam lemah dan basa lemah adalah asam yang terionisasi sebagian di dalam air, harga konstanta asam (Ka) dan konstanta basa (Kb) kecil dari 10-2

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat 14 nomor pada tabel pH asam basa, dengan rincian ;
No 1 – 4 = Asam kuat                         No 7 – 10 = Basa lemah
No 5 – 6 = Asam lemah                      No 11 – 13 = Basa kuat
Dan pH yang didapat pada setiap larutan adalah sebagai berikut :
No
Nama larutan
pH
1.
HCL
1
2.
H2SO4
2
3.
CH3COOH
2
4.
NaOH
12
5.
Na CH3 COO
10
6.
NH4Cl
5
7.
H3BO3
5
8.
Na2SO3
8

2. Kita dapat menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH masing-masing larutan, dengan rumus antara lain ;
·         pH asam kuat = - log (asam kuat) = - log (H+)
·         pH basa kuat = - log (basa kuat)   = - log (OH-)
5.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan agar lebih jeli dalam menentukan pH larutan pada table pH asam basa, karena apabila salah sedikit saja akan berpengaruh pada perhitungan konsentrasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Charles W.1984.Kimia Untuk Universitas edisi keenam Jilid.1.Jakarta:Erlangga
Hardjono, S.2005.Kimia Dasar.Yogyakarta:UGM Pers
Kenaan, dkk.1984.Kimia untuk Universitas.Jakarta:Erlangga
Khopkar, S.M.2003.Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta:UI Pers
Petrucci,Ralph.1987.Kimia Dasar edisi empat jilid II Jakarta:Erlangga
Sudarmo.2005.Kimia Dasar.Yogjakarta:Gadjah Mada University Pers
Syukri.1999.Kimia Dasar Jilid 3.Bandung:ITB Pers
Windarti.2008.Kimia Analisa Kuantitatif.Yogyakarta:Departemen Perindustrian

0 komentar:

Posting Komentar