Minggu, 09 April 2017

Laporan Praktikum 6 Uji Molekul Kimia Hayati

4/09/2017 09:51:00 PM Posted by Bagas Lazuardi No comments

LAPORAN PRATIKUM KIMIA


Nama                           : Bagas Lazuardi
NPM                           : E1I015004
Prodi                           : Ilmu Kelautan
Kelompok                   : 6 (Enam)
Hari/jam                      : Kamis, pukul 12.00 WIB
Tanggal                       : 21 April 2016
Ko-Ass                        : 1. Andi Kardo Samosir         E1G012034
                                                              2. Faisal Nasution                 E1G013041
Dosen                          : 1. Devi Silsia, Dra., M.Si
Objek Pratikum           : Uji Molekul Kimia Hayati

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Karbohidrat merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Kata sakarida berasal dari kata arab yaitu “sakkar” yang artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu pilihidroksidalheda atau suatu polihidroksiketon atau senyawa yang pada hidrolisis menghasilkan senyawa itu.
Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh adalah sebagai sumber energy. Selain sebagai sumber energy, senyawa-senyawa karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industry misalnya pembuatan serat pakaian, kertas, film, industrin fermentasi dsg. Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya. Tumbuhan membentuk karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari.
            Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum Cn (H2O) n, dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul air sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi nama karbohidrat (David, 1998).
Uji mollisch , dan uji fehling merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat  . Reaksi biuret , reaksi millon , dan reaksi nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan protein.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein.
2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Wisno, 2004).
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia.  Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan (Respati, 1986).
Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan penyusun tubuh, sebagian mempunyai fungsi katalis ,yang menyebabkan reaksi-reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein disusun oleh α asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan peptida. Protein menurut komposisi dapat dibagi, diantaranya Protein sederhana , dan Protein konjugasi. Protein menurut pembagian fungsi , dianataranya  Protein struktur , dan Protein kotraktil.
Tiap jenis protein ditandai sifat-sifat:
1.Susunan kimia yang khas.
2.Babul molecular yang khas semula dalam satu contoh tertentu dari protein mempunyai bobot moleculer yang sama.
3.Urutan asam amino yang khas (Purba, 2006).
Kata protein sebenarnya berasal dari kata yunani yang berarti pertama yang paling penting, asaldari kata protos. Protein terdiri dari bermacam-macam golongan makromolekul heterogen. Walaupun demikian semuanya merupakan turunan dari polipeptida dengan berat molekul yang tinggi, secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dengan berat molekul yang tinggi. Secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dan protein kompleks yang mengandung zat-zat makanan tambahan seperti, karbohidrat, lipid atauasam nukleat. Untuk protein kompleks, bagian polipeptida dinamakan aproprotein dan keseluruhannya dinamakan haloprotein. Secara fungsional protein juga menunjukkan banyak perbedaan. Dalam sel mereka berfungsi sebagai enzim, bahan bangunan, pelumas dan molekul pengemban. Tapi sebenarnya protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui ikatan peptide (Hart, 1987).
Asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2 amino bebasakan beraksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksi prolin menghasilkan senyawa berwarna kuning (Abas, 1999).

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :
·         Botol semprot
·         Gelas piala 100 ml
·         Gelas ukur 100 ml dan 25 ml
·         Pipet tetes
·         Erlenmeyer 250 ml
·         tabung reaksi + rak
·         Penjepit tabung reaksi
·         Pipet volume 5 ml
·         Pengangas air
·         Gelas piala 1000 ml/ 500 ml
·         Kompor litrik / kompor gas
Bahan yang digunakan :
·         Reagen ninhidrin
·         NaOH 10 M
·         Fruktosa
·         α-naftol
·         Sukrosa
·         Etanol
·         Amilum
·         Aquadest
·         Madu
·         Reagen Molisch
·         HNO3
·         H2SO4
·         Reagen millon
·         Fehling
·         NaNO2 0,15 M
·         Fehling B
·         CuSO4
·         Air bromin

3.2 Cara Kerja
3.2.1 Uji Karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
1.      Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering
2.      Kedalam masing-masing tabung ditambahkan :
-          Tabung I          : ditambahkan 2 ml glukosa 2%
-          Tabung II        : ditambahkan 2 ml fruktosa 2 %
-          Tabung III       : ditambahkan 2 ml sukrosa (gula tebu) 2%
-          Tabung IV       : ditambahkan 2 ml larutan kanji (amilum) 2%
-          Tabung V        : ditambahkan 2 ml madu 50% dalam air
3.      Kedalam masing-masing tabung ditambhakan 2 tetes reagen molisch(10% α-naftol dalam etanol)
4.      Selanjutnya, dengan hati-hati tambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapiasn dalam tabung.
5.      Mengamati perubahan yang terjadi.
3.2.1.2 Uji Fehling
1.      Mengambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.
2.      Menambahkan 1 ml aritan fehling A dan 1 ml fehling B kedalam tabung reaksi yang lain.
3.      Mencampurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
4.      Membagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5.      Selanjutnya:
-          Tabung reaksi I : +2 ml glukosa 10%
-          Tabung reaksi I : +2 ml sukrosa 10%
-          Tabung reaksi I : +2 ml amilum 2%
6.      Memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 600C, selama 10 menit.
7.      Mengamati perubahan warna yang terjadi.
8.      Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
3.2.2 Uji protein dan asam amino
Empat larutan yang disiapkan oleh ko. Ass adalah : larutan putih telur, larutan susu, larutan ekstrak kaldu, dan larutan X. melakukan uji keempat larutan tersebut dengan uji biuret, millon, xantoprotein, sakaguchhi, ninhidrin.
3.2.2.1 Reaksi Biuret
1.      Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2.      Selanjutnya :
-          Tabung reaksi I : +2 ml putih telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
-          Tabung reaksi II : +2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
-          Tabung reaksi III : +2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
-          Tabung reaksi IV : +2 ml larutan X + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
3.      Mengocok tabung reaksi I sampai IV, dan amati apa yang terjadi.
3.2.2.2 Reaksi Millon
1.      Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2.      Kedalam masing-masing tabung :
-          Memasukkan 2 ml sample seperti reaksi biuret diatas
-          Menambahkan 5 tetes pereaksi millon
-          Memanaskan diatas penangas air selama 10 menit
-          Mendinginkan pada suhu kamar
-          Menambahkan 5 tetes NaOH 0,15 M
-          Mengamati warna yang terjadi
3.2.2.3 Reaksi Xantoprotein
1.      Menyiapkan empat tabung reaksi  yang bersih dan kering.
2.      Kedalam masing-masing tabung :
-          Memasukkan 0,5 ml seperti reaksi biuret diatas
-          Menambahkan 0,5 ml HNO3 pekat
-          Mengamati apa yang terjadi
-          Menambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus)
-          Mengamati warna yang terjadi
3.2.2.4 Reaksi Ninhidrin
1.      Menyiapkan empat tabung reaksi uang kering dan bersih.
2.      Kedalam masing-masing tabung :
-          Memasukkan 1 ml sample seperti reaksi biuret diatas
-          Menambahkan 5 tetes pereaksi ninhidrin
-          Mendidihkan selama 2 menit
-          Mengamati warna yang terjadi

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Uji Karbohidrat (Uji Molisch dan Fehling)
No
Sample/contoh
Hasil pengamatan
Hasil uji molisch
Hasil uji fehling
1
Glukosa
Menggumpal, warna bening
Biru tua, coklat bening dan endapan, beraroma gula merah
2
Sukrosa
Lebih kental dari fruktosa, warna sedikit kekuningan
Biru tua, coklat keruh, tidak beraroma dan tidak ada endapan
3
Fruktosa
Lebih encer, warna sedikit kekuningan
Biru Pekat, Mengendap
4
Madu
Terbentuk endapan & lapisan, warna coklat
Biru muda

Kesimpulan  :
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada uji molisch pada sample merupakan senyawa karbohidrat karena semua sample menunjukan perubahan warna dan untuk uji senyawa dengan menggunakan fehling didapatkan hasil bahwa pada sample fruktosa warnya lebih pekat yang menunjukkan bahwa kandungan karbohidratnya lebih dari sample lain dan glukosa mengandung gula pereduksi.

Protein dan Asam Amino
No
Uji
PutihTelur
Larutan Susu
Ekstra Kaldu
1
Biuret
(+) Ungu terang
(+) Ungu
Coklat
2
Millon
(+) terbentuk endapan putih
(+) terbentuk endapan putih
(-) terbentuk endapan coklat
3
Ninhidrin
(+) biru
(+) biru
(+) Ungu

Kesimpulan :
Uji biuret : putih telur yang mengandung protein yang paling tinggi.
Uji millon : protein yang paling tinggi adalah putih telur.
Uji ninhidrin : yang mengandung protein paling tinggi adalah putih telur.
Bahwa larutan yang mengandung warna ungu dan biru berarti mengandung protein.

4.2 Pembahasan
Pada uji mollish ini ada empat sampel yang kita teliti  yaitu glukosa , sukrosa , fruktosa, dan madu . fruktosa , sukrosa , dan amilum ternyata dalam hasil akhir mempunyai warna larutan ungu  , serta mengendap ini membuktikan bahwa mereka adalah golongan   karbohidrat . ini sesuai dengan pernyataan “Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel”.
Untuk madu mengapa ia berbeda ?  padahal ia adalah golongan karbohidrat . ternyata ia memiliki kandungan protein juga sehingga ia berubah menjadi warna putih . dan apa yang mendasari larutan itu di golongkan kedalam karbohidrat . menurut Kartasapoetra , yaitu monosakarida dapat ditemukan dalam wujud glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Sampel apabila ditambahkan dengan aquades akan membentuk suatu larutan yang mengakibatkan warnanya menjadi keruh atau jernih berarti sampel tersebut mengandung karbohidrat (hal ini dimaksudkan pada madu) .
Pada uji fehling ini ada empat sampel yang kita teliti  yaitu glukosa, sukrosa, fruktosa dan madu. Glukosa , dan sukrosa ternyata dalam hasil akhir mempunyai warna larutan yang berbeda. Tujuan dalam praktikum untuk uji fehling ialah mencari karbohidrat manakah yang mengandung gula pereduksi, ternyata yang mengandung gula pereduksi hanya glukosa saja, karena pada uji fehling , glukosa lah yang berubah menjadi warna hijau.
Pada uji Biuret sample yang digunakan yaitu putih telur, larutan susu dan kaldu. Pada putih telur adanya perubahan warna ungu terang , larutan susu adanya perubahan warna ungu pekat dan kaldu warna larutannya coklat. Hasil uji menunjukkan bahwa putih telur, mengandung protein yang paling tinggi, hal ini ditandai dengan adanya perbubahan warna pada larutan menjadi ungu terang.
Pada uji Millon , sempel yang digunakan yaitu putih telur, larutan susu dan kaldu. madu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna bening , putih telur dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu muda , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu mengendap. Uji millon digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin. adanya senyawa protein yang memiliki gugus fenol dalam sempel dapat diketauhi apabila dalam sampel terdapat endapan putih dan apabila endapan putih itu dipanaskan akan menjadi warna merah (relatif). Putih telur dan susu memiliki hasil akhir dengan warna ungu yang kemerah-merahan , ini membuktikan ternyata putih telur dan susu adalah sampel yang memiliki senyawa protein dan juga memiliki gugus fenol . tetapi untuk sampel madu , mereka tidak memiliki gugus fenol karena tidak memunculkan warna merah (relatif) , tapi tetap saja termasuk golongan senyawa protein.
Pada uji Ninhidrin,  sempel yang digunakan yaitu, putih telur, larutan susu dan kaldu. Pada putih telur adanya perubahan warna biru, larutan susu adanya perubahan warna biru, kaldu warna larutannya ungu. Hasil uji menunjukkan bahwa putih telur, mengandung protein yang paling tinggi, hal ini ditandai dengan adanya perbubahan warna pada larutan menjadi ungu pekat.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam praktikum kali ini yang membahas materi “Uji Molekul Kimia Hayati” ialah;
1. Mahasiswa mampu menganalisis molekul karbohidrat dan protein serta mampu menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya, yang dibuktikan dengan uji molisch dan uji fehling. Seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, amilum, dan madu yang diuji dengan molisch dan fehling semuanya mengandung karbohidrat. Sedangkan putih telur, susu, ekstrak kaldu, dan larutan X yang di uji dengan biuret, millon, xantoprotein, dan ninhidrin semuanya mengandung protein.
2. Mahasiswa mampu melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati, yaitu untuk karbohidrat dengan uji molisch dan uji fehling, sedangkan untuk protein dengan uji biuret, millon, xantoprotein, dan ninhidrin.
5.2 Saran
      Dalam melaksanakan praktikum diharapkan agar praktikan lebih berhati-hati dalam meneteskan pereaksi agar zat yang dimasukkan tidak terlalu banyak dan percobaan menjadi gagal.

DAFTAR PUSTAKA
Abbas.1999.Kimia Organik.Jakarta:Erlangga
David.1998.Kimia Modern Edisi Keempat.Jakarta:Erlangga
Hart.1987.Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam.Jakarta:Erlangga
Purba.2006.Kimia.Jakarta:Erlangga
Respati.1986.Kimia Dasar Jilid I.Jakarta:Aksara Baru
Wisno.2004.Kimia Kecakapan  Hidup.Jakarta:Gramedia

0 komentar:

Posting Komentar